[SALAH] Video “Puluhan Mayat Pasukan Ukraina Dikumpulkan Tentara Bayaran di Bakhmut”

BUKAN mayat pasukan Ukraina. Mayat-mayat di video itu merupakan mayat tentara bayaran Wagner Grup yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
===========================================

Kanal Youtube Tribun Timur (youtube.com/@tribuntimur) pada 5 Mei 2023 mengunggah sebuah video yang menampilkan barisan mayat dengan judul “Puluhan Mayat Pasukan Ukraina Dikumpulkan Tentara Bayaran di Bakhmut”

Sumber: archive.ph/veYIF (Arsip)
===========================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan barisan mayat yang diklaim sebagai puluhan mayat pasukan Ukraina yang dikumpulkan tentara bayaran di Bakhmut merupakan konten yang menyesatkan.

Faktanya, bukan mayat pasukan Ukraina. Mayat-mayat di video itu merupakan mayat tentara bayaran Wagner Grup yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.

Video yang identik, salah satunya diunggah di kanal Youtube The Telegraph dengan judul “‘Where the f*** is the ammunition?’: Wagner leader’s message to Putin next to Russian corpses”. Di bagian deskripsinya, tertulis bahwa Kepala kelompok tentara bayaran Wagner telah berbagi video berdiri di depan apa yang dia klaim adalah puluhan mayat pejuang yang telah meninggal pada hari Kamis, secara langsung menyalahkan pihak berwenang Rusia karena kurangnya amunisi.

Dilansir dari Detikcom, bos kelompok paramiliter Wagner, atau yang disebut tentara bayaran Rusia, mengancam akan menarik pasukannya dari garis depan pertempuran di Ukraina karena kekurangan amunisi. Prigozhin juga memposting sebuah video via Telegram yang isinya menunjukkan barisan mayat, yang disebutnya sebagai para petempur Wagner yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.

REFERENSI
https://www.youtube.com/watch?v=ZSWGFgpoac0
https://news.detik.com/internasional/d-6705734/amunisi-kurang-bos-tentara-bayaran-marah-marah-ke-jenderal-rusia