[SALAH] Kondisi Memanas antara Suku Dayak dengan Penduduk Cina di Kalimantan

Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

Faktanya, video tersebut tidak ada kaitannya dengan hubungan masyarakat Suku Dayak dengan penduduk Cina di Kalimantan. Video ini adalah video Aksi Damai yang dilakukan oleh Pasukan Merah Tario Borneo Bangkule Rajang (TBBR) Kalimantan Tengah di depan Polda Kalteng, pada Kamis, 21 Oktober 2021 lalu.

Selengkapnya ada di penjelasan.

=====
[KATEGORI]: MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan

=====
[SUMBER]: FACEBOOK
archive.fo/fgtti
https://www.facebook.com/groups/indonesiabersuara2021/permalink/3633688336858940/

=====
[NARASI]:

“BRAVO suku Dayak mempertahankan harga diri NKRI.untuk melindungi aset2 negara dr oligarki

=====
[PENJELASAN]:

Sebuah video beredar di media sosial Facebook dengan narasi yang menyebutkan bahwa kini kondisi antara masyarakat Suku Dayak dengan penduduk Cina di Kalimantan semakin memanas. Tampak masyarakat Suku Dayak dengan menggunakan pakaian adatnya, berkumpul dan berorasi di depan aparat keamanan. Unggahan dari akun Facebook bernama Naro Bancah ini juga menambahkan narasi bahwa aksi dari masyarakat Dayak tersebut merupakan contoh pertahanan terhadap harga diri NKRI dan aset-aset Negara.

Setelah dilakukan penelusuran dengan menggunakan alat pencarian gambar Google Search Image, ditemukan sebuah gambar yang mirip dengan video pada unggahan tersebut. Dalam keterangannya, ternyata gambar tersebut merupakan foto suasana Aksi Damai yang dilakukan oleh Pasukan Merah Tario Borneo Bangkule Rajang (TBBR) Kalimantan Tengah di depan Polda Kalteng, pada Kamis, 21 Oktober 2021 lalu.

Aksi ini dilakukan oleh Pasukan Merah TBBR sebagai bentuk kecaman terhadap pihak yang melakukan penghinaan dan pelecehan kepada organisasi mereka melalui media sosial.

“Pada hari ini kami ingin meminta keadilan kepada Polda Kalteng, agar pelaku ini bisa meminta maaf dan bersyukur atas hasil yang kami dapatkan hari ini. Pelaku datang dan meminta maaf kepada kami, dan semoga dengan kejadian ini menjadi pelajaran, sehingga tidak kembali terjadi hal seperti ini,” ucap Wakil Ketua Pengurus Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Kimang Damai.

Dengan demikian dapat disimpulkan, unggahan video dengan klaim bahwa kondisi masyarakat suku dayak dengan penduduk Cina di Kalimantan semakin memanas, merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

=====
[REFERENSI]: