[SALAH] Foto “Kejadian subuh, tak senang dibangunkan sahur pakai pengeras suara marbot mesjid diker0yok masa hingga t3was”

BUKAN marbot masjid. Pria dengan pakaian merah di foto itu adalah warga yang meninggal saat sedang menunaikan salat sunah di masjid Baitur Rohman, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu pada 3 Desember 2021.

Selengkapnnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konteks yang Salah
===========================================

Beredar artikel berjudul “Kejadian subuh, tak senang dibangunkan sahur pakai pengeras suara marbot mesjid diker0yok masa hingga t3was surga menantimu pak..” yang dimuat di situs situsterpercaya24[dot]xyz pada 18 April 2022. Di artikel ini juga dimuat foto yang memperlihatkan pria yang mengenakan pakaian merah dengan posisi terlentang di lantai.

Sumber: archive.ph/bLm1D (Arsip)
===========================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto yang memperlihatkan pria yang mengenakan pakaian merah dengan posisi terlentang di lantai yang diklaim marbot masjid yang dikeroyok hingga meninggal dunia merupakan klaim yang salah.

Faktanya, bukan marbot masjid. Pria dengan pakaian merah di foto itu adalah warga yang meninggal saat sedang menunaikan salat sunah di masjid Baitur Rohman, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu pada 3 Desember 2021.

Foto yang identik, salah satunya dimuat di artikel berita berjudul “Geger, Orang Tak Dikenal Ditemukan Warga Meninggal Dalam Masjid Saat Salat Di Pringsewu” yang terbit di situs saibumi.com pada 4 Desember 2021.

Dilansir dari artikel ini, seorang pria berusia 47 tahun ditemukan meninggal dunia pada Jumat 3 Desember 2021 di salah satu masjid Tambahkerto Pekon Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Dari kartu identitas yang dibawa, pria itu diketahui bukan warga setempat, korban diketahui bernama Mursyid yang merupakan warga Dusun Dandan RT 001 RW 006, Kelurahan Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Kapolsek Gadingrejo Iptu Ay Tobing menuturkan, dari beberapa keterangan saksi di lokasi kejadian, sebelum ditemukan meninggal dunia korban sedang menunaikan salat sunah di dalam masjid Baitur Rohman. Pada saat memasuki rakaat kedua tiba-tiba korban terjatuh kebelakang dan kejang-kejang. Karena mengira korban terkena serangan penyakit epilepsi maka jamaah yang ada di dalam masjid tidak berani menolong dan tetap melaksanakan salat ashar.

Ketika selesai salat ashar, jamaah mengecek kondisi korban, ternyata Korban sudah tidak bergerak lagi. Mengetahui korban tidak bergerak lagi, maka jemaah menghubungi tenaga medis, petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Lebih lanjut Iptu AY Tobing mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter RSUD Pringsewu diduga kuat karena terkena serangan stroke ringan. Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya sejumlah obat-obatan merk Amkodivine (penurun tekanan darah tinggi) yang disimpan korban di dalam tasnya.

“Dari keterangan keluarga korban yang berhasil dihubungi yang berasal dari Lampung Timur, menjelaskan bahwa selama ini korban terkena penyakit darah tinggi. Keluarga korban mengaku menerima dan mengiklaskan kematian korban serta menolak untuk dilakukan proses autopsi terhadap jenazah korban,” jelasnya.

Ditambahkan Kapolsek, saat kejadian korban hanya seorang diri. Korban sendiri diketahui berkeliling kampung dengan berjalan kaki untuk meminta sumbangan dari warga sekitar.

“Maka jenazah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halaman di Sumenep, Jawa Timur guna dilakukan proses pemakaman,” pungkasnya.

REFERENSI
https://www.saibumi.com/artikel-114909-geger-orang-tak-dikenal-ditemukan-warga-meninggal-dalam-masjid-saat-salat-di-pringsewu.html
https://lampung.tribunnews.com/2021/12/04/warga-jawa-timur-meninggal-saat-salat-sunah-di-masjid-pringsewu-lampung?page=all