Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya virus Covid-19 tidak melakukan mutasi menjadi jenis baru yang berbahaya. Selain itu vaksinasi juga tidak menimbulkan varian virus corona baru.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan
=====
SUMBER:
https://archive.org/details/kita-terbunuh-oleh-covid-secara-tidak-langsung-vaksin-bisa-menusuk-dari-belakang
https://archive.ph/2DPeI
https://www.youtube.com/watch?v=-5r7XGuxK2c
=====
[PENJELASAN]:
Beredar sebuah video di kanal Youtube Bossman Mardigu yang berisi laporan informasi terkait Covid-19. Video ini secara keseluruhan membahas mengenai dampak Covid-19 terhadap keadaan ekonomi masyarakat di Indonesia yang akhirnya harus berubah. Namun di menit 2:47, terdapat pernyataan yang menyatakan bahwa setiap orang harus terus bertahan hingga beberapa tahun kedepan karena pandemi akan terus berlangsung akibat Covid-19 yang sifatnya mutan atau melakukan mutasi menjadi varian baru yang semakin berbahaya. Selain itu juga di video disebutkan bahwa kedepan bukan hanya virus Covid-19 yang akan bermutasi, namun akan muncul virus-virus jenis baru yang bermunculan akibat vaksin.
Setelah melakukan penelusuran terkait pernyataan ini, ditemukan sebuah fakta bahwa Covid-19 adalah virus yang dapat bermutasi menjadi varian baru, namun dengan sifatnya yang sama dan tidak semakin ganas. Melansir dari artikel Liputan6.com, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa walaupun sudah ada mutasi Covid-19 menjadi berbagai varian baru, namun sampai saat ini belum ada terjadi perubahan struktur virus sehingga pengobatan dan vaksin saat ini masih tetap efektif.
Selain itu pernyataan mengenai vaksin yang dapat menyebabkan munculnya berkembangnya Covid-19 menjadi varian baru adalah tidak benar. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, membantah kabar soal vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona. Dia menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan vaksinasi tidak dapat membuat virus corona bermutasi menjadi varian baru.
Dalam penjelasannya, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan COVID-19 bermutasi adalah karena karena virus Corona tersebut menyebar secara luas dalam populasi yang besar serta menginfeksi banyak orang. Ketika virus menyebar luas dalam suatu populasi dan menjangkiti banyak orang, kemungkinan besar akan bermutasi.
“Semakin banyak peluang yang dimiliki virus untuk menyebar, semakin banyak ia bereplikasi, dan semakin banyak peluang untuk mengalami perubahan,” sebut WHO.
Spesialis penyakit menular dari The Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat, Dr. Robert Bollinger, juga menjelaskan bahwa orang yang sudah divaksin akan cenderung kebal terhadap infeksi virus Corona varian baru dan tidak berpotensi menyebarkan varian pula. Orang yang tidak mendapatkan vaksin justru akan lebih rentan terpapar virus COVID-19 varian baru ketimbang mereka yang sudah menerima vaksinasi. Dari orang terinfeksi tersebut akan menyebarkan lagi ke orang-orang yang tidak divaksin. Penyebaran dalam tingkat tinggi itulah yang kemudian menciptakan mutasi baru virus COVID-19 hingga menjadi varian baru. Lebih dari 99,9% dari semua varian virus Corona berasal dari dan menyebar ke orang yang tidak divaksin.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mutasi virus Covid-19 menjadi varian baru yang lebih berbahaya serta vaksinasi yang sebabkan munculnya berbagai varian Covid-19 adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
=====
[REFERENSI]:
https://m.republika.co.id/berita/qakgy4335/covid19-yang-bermutasi-buat-sulit-temukan-vaksin
https://tirto.id/benarkah-vaksinasi-covid-19-sebabkan-munculnya-varian-baru-corona-gg8q
Editor: Bentang Febrylian
The post [SALAH] Covid-19 Bermutasi Menjadi Virus Baru yang Lebih Berbahaya dan Vaksinasi Timbulkan Virus Lain Dari Covid-19 appeared first on TurnBackHoax.ID.